Kami tidak diajarkan untuk MENGAJAR, tetapi untuk MEMAMPUKAN setiap orang agar MAU BELAJAR

@ tentang Yustinus Ariyanto / Kak Xanana


Pria dengan nama lahir Yustinus Ariyanto Guta ini di kalangan dunia training lebih akrab dipanggil dengan nama Kak Xanana. Lahir di Denpasar, Bali 18 Oktober 1975.

Xanana adalah seorang  entrepreneur, praktisi NLP, trainer, motivator, dan mind therapist yang ahli dibidang Mind Programming dan Psikosomatis.

Pemilik akun Facebook "Xanana Gus Trainer" ini adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) dari Talent Club Resources Indonesia, sebuah lembaga pendidikan yang bergerak dibidang pengembangan metodelogi pembelajaran, training dan sumber daya manusia. Selain itu Xanana juga seorang Master Therapist dan*direktur dari Talent Clinic Hypnotherapy. 

Aktifitasnya di organisasi kemahasiswaan intra kampus, pergerakan mahasiswa dan LSM semasa menjadi mahasiswa jurusan Teknik Industri, telah menumbuhkan kecintaan dari mantan Presiden BEM Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan pemegang Certified  Hypnotist (CH) dan Certified Hypnotherapist (CHt) dari Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) ini pada dunia pendidikan dan aktifitas pembelajaran.

Sejak tahun 2002 pendiri sekaligus CEO dari Talent Club Resources Indonesia ini telah mengajar lebih dari 40 ribu orang dari berbagai kalangan dalam berbagai forum public training dan training komunitas. 

Selain aktif mengajar di bidang motivasi, manajemen dan*entrepreneurship, pria yang dikenal kreatif dan memiliki kepribadian terbuka ini juga seorang dosen tamu di berbagai universitas, trainer  di berbagai perusahaan, institusi sosial dan pendidikan, instruktur aktif di berbagai pelatihan hypnosis terapan seperti clinical hypnotherapy, hypnolearning, hypnoparenting, hypnoselling, hypnocommunication, hypnoteaching, FIREWALK & mind empowerment  program.

Kak Xanana juga dikenal sebagai pemerhati perkembangan remaja. Sejak tahun 1998 hingga saat ini perhatiannya pada dunia remaja ditunjukan lewat aktifitasnya melatih dan mendampingi ribuan remaja. Saat ini beliau juga aktif berkarya sebagai pengasuh harian dari 48 anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan ADINDA Surabaya. 

Moto ;
Saya Tidak Diajarkan untuk Mengajar, 
Tetapi Memampukan Setiap Orang agar Mau Belajar “
.