Model
Pembelajaran Inkuiri
Sejak manusia
lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan
kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan
untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan
dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus
menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang
dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh
keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal
dengan inkuiri dikembangkan.
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang
berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan bahwa
pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk
membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan
proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari
pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk
membangun kemampuan itu.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri
utama strategi pembelajaran inkuiri.
Pertama, strategi inkuiri menekankan
kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya
pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses
pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri
inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan
siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
Artinya dalam pendekatan inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,
akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktvitas
pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan
siswa, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan
syarat utama dalam melakukan inkuiri.
Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian
dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya
dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya.